Telusuri

Pilihan Editor

Lebih Produktif Dengan Asus VivoBook S14 S433 Dare To Be You

Hidup tanpa batas bukan berarti hidup melampaui batas. Hidup tanpa batas adalah ketika melakukan aktivitas tanpa kesulitan dan hamba...

Selasa, 30 Juni 2020

Ngaji Cinta #2: Antara Cinta, Suka, Atau Nafsu – Passionate or Companionate



Setelah memahami apa itu cinta di bagian pertama, mari kita sedikit mulai terbuka dengan memahami soal rasa yang berbeda antara dua insan yang berbeda kromosomnya (X dan Y), ya laki-laki dan perempuan.

Jika belum membaca bagian pertama, silahkan terlebih dahulu membaca bagian pertamanya, minimal ada hal baru yang bisa didapatkan.


Hendaklah kalian berhati-hati dengan rasa yang muncul, janganlah rasa suka kalian anggap sebagai rasa cinta, karena keduanya adalah berbeda. Kebanyakan rasa suka selalu diiringi dengan nafsu yang kadang dapat membutakan hati (Asdar Nor, 2019).

Maka kita sering mendengar jikalau orang sedang jatuh cinta, “cinta itu buta”. Tentu yang buta bukan matanya, akan tetapi keadilan (bukan juga), yang buta adalah hati kita. Sebenarnya, bukan cinta atau rasa suka yang menjadikan kita buta. Namun nafsu diantara kedua hal tersebut yang membuat kita membabi buta dalam panggung percintaan kita.

Cinta, Rasa Suka, Atau Nafsu Semata?

beritaion.com

Ketika kita menyukai seseorang, suka akan membuat jantungmu berdetak lebih cepat, bertingkah tak karuan. Sedangkan cinta justru akan membuat lebih tenang.

Kala cinta, sudah tentu kita suka. Kala cinta, belum tentu diwarnai dengan cinta, bisa saja nafsu yang justru membawa buta. Suka adalah perasaan sesaat, yang apabila sudah terlanjur suka lebih dalam jatuhnya adalah obsesi berlebihan yang diwarnai nafsu syahwat atau rasa ingin memiliki dengan cara apapun. Sedangkan cinta justru membuat kita nyaman karena merasa terjaga (muslimahtangguh, 2018).

Hubungan yang didominasi oleh nafsu antara Kromosom 44+XY dan Kromosom 44+XX diimplementasikan dengan tindakan memegang dan menyentuh tanpa henti lawan jenis. Sedangkan cinta tidak akan membiarkan nafsu mendominasi atau menguasai diri. Bahkan cinta merupakan tindakan yang tepat dan terkoordinir sesuai koridor yang benar (Asdar Nor, 2019).

Koridor apa yang dimaksud? Bisa jadi koridor tersebut adalah nilai norma, yang bercabang menjadi norma agama, norma susila, norma kesopanan, dan juga norma hukum.

Dua Jenis Cinta


Pertama, Cinta Passionate. Adalah cinta yang didapat dari pengalaman emosional yang mendalam. Maksudnya, sebuah pengalaman hidup atau peristiwa yang pernah terjadi dalam diri kita yang benar-benar kita rasakan atau kita jiwai peristiwa tersebut. Misalnya, ketika mendapat hadiah mobil, atau mendapat penghargaan dari presiden, tentu kita akan sangat bahagia, sebab sebelumnya kita sudah sangat serius berusaha mendapatkannya.

Begitu pun dengan Cinta Passionate, kita akan luar biasa bahagia ketika cinta terbalas, dan akan sangat kecewa ketika cinta dibalas dengan penghianatan.

google.com


Kedua, Cinta Companionate. Merupakan gambaran cinta sebagai afeksi (perasaan) yang kita rasakan kepada orang lain yang memiliki hubungan baik kepada kita. Kemudian perasaan itu termanifestasi dalam sebuah hubungan yang lebih romantis, serta kemungkinan akan berlanjut lebih lama (Nilam 2013).

Perilaku Pejuang Cinta



Cinta memang tidak bisa dilepaskan dari rasa suka dan nafsu. Namun cinta tidak lengkap bila tanpa disbandingkan dengan komitmen. Komitmen merupakan sebuah keputusan terhadap suatu hal. Komitmen akan menumbuhkan konsisten, bertahan, sekuat tenaga, ataupun keseriusan dalam menekuni suatu hal.

Lantas, dalam akhir pembahasan ini akan dikemukakan perilaku dalam panggung percintaan yang berhubungan dengan cinta, rasa suka, nafsu, dan komitmen. Ada empat (4) tipe pejuang cinta yang diambil dari pendapat Stanberg (1986):

Tipe Likking: mencakup rasa suka yang sangat kuat, perihal nafsu ada tetapi tidak membutakan. Begitupun dengan komitmen, ada tetapi tidak telalu kuat, kemungkinan mudah berpaling dari satu ke yang lain.

Tipe Infatuation: tipe ini sangat tinggi gairah nafsunya. Tipe ini akan membuatmu terjebak dalam kata “cinta itu buta”

Tipe Romantic Love: aktor percintaan dalam tipe ini memliki rasa suka dan nafsu yang kuat. Namun untuk bicara komitmen, tipe ini tidak cocok untuk diajak berkomitmen.

Tipe Consummate Love: ini adalah tipe paling ideal dalam melangsungkan hubungan percintaan. Tidak perlu berlama-lama, komitmen akan membawamu dalam jenjang yang lebih santun terhadap norma yang bercabang tadi. Tipe ini mampu menyeimbangkan antara rasa suka, nafsu, dan komitmen, sehingga oleh penulis diberi sebutan cinta sejati.

Minggu, 28 Juni 2020

#Jangan Jadi Diri Sendiri “Don’t Be Yourself”





Kita sering mendapati seseorang memotivasi orang lain agar jangan menjadi orang lain, jadilah diri sendiri. Kata motivasi yang sering kita dengar dan baca di sosial media.  Seolah telah tertanam bahwa sangat bijak ketika menjadi diri sendiri. Bukankah itu berarti kita diminta untuk menjadi diri apa adanya. Dalam arti lain, tidak perlu berbuat neko-neko, jalani dan terima saja apa yang sudah ada. Jadilah diri sendiri adalah jadilah seperti apa adanya dirimu sekarang, apapun kondisinya. Apakah seperti itu maksudnya?

Namun jika konsep “jadilah diri sendiri” adalah seperti itu, maka siapa yang mampu menunjukkan apakah kita salah atau apakah kita kurang tepat semantara prinsip kita adalah, “ya biarlah, ini adalah aku”.

Saya berusaha membayangkan jika saya terus seperti ini, dengan kondisi yang seperti ini, keterbatasan pengalaman dan pengetahuan, lalu bagaimana saya 5 atau 10 tahun mendatang jika hanya hidup seadanya?

Menjadi Diri Sendiri Tidaklah Cukup


Mari kita renungkan, terkadang kita perlu menjadi orang lain agar mendapatkan apa yang cocok atau pas untuk menunjukkan diri kita yang sebenarnya. Dalam arti lain kita perlu meniru atau mencontoh apa yang orang lain lakukan. Kita tidak bisa berpuas diri dengan keadaan yang seadanya.

Apakah itu artinya kita tidak bersyukur?




Bukan, kita tetap mensyukuri apa yang telah kita punya seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, dan peraba. Empat hal itulah yang perlu kita gunakan sebaik mungkin, untuk apa? Benar, untuk berkembang atau menjadi lebih baik. Kita perlu belajar dari orang lain hal yang patut kita jadikan rujukan. Kita hanya perlu meniru orang lain, mengamati, memahami, kemudian memodifikasi apa yang orang lain lakukan, bukan sepenuhnya menjadi diri orang lain. Menjadi diri sendiri yang apa adanya justru membuat kita stagnan. Perkembangan-perkembangan baru semestinya harus tetap ada dalam hidup kita.

Jadi Diri Sendiri Itu Egois


Bukan suatu hal yang baik ketika kamu menuangkan semua apa yang ada dipikiran ke muka publik. Terkadang, ada hal yang perlu untuk kita konsumsi sendiri. Ini sering terjadi, memaknai “be youself” dengan pemahaman “terserah aku mau berbuat apa, ya inilah aku”. Padahal belum tentu apa yang kita lakukan merupakan hal positif dan tidak melanggar nilai normatif.


adaptasi

Dengan kata lain, kamu tidak bisa menjadi diri sendiri. Kamu yang di rumah, bukanlah kamu yang di sekolah atau kampus. Kamu yang di kampus bukanlah kamu yang berada di masyarakat. Kita perlu menempatkan diri dengan tepat. Tidak selamanya suatu sikap, ucapan, dan tindakan dapat digunakan di sembarang tempat dan situasi.

Kita perlu menghargai orang lain meskipun sebenarnya respon yang kita berikan untuk menghargai orang lain tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh, ketika rekan kita membuatkan makanan untuk kita, lalu bertanya, bagaiman rasanya? Dengan sedikit senyum, mari kita jawab bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan berterima kasihlah.

haha : I

Pernahkah kita memiliki seorang teman yang punya humor tinggi, tapi jokes atau lelucon yang dibawanya sangat receh? Jika ada demikian, tertawalah untuk menghargainya. Ketahuilah, bahwa tanpa keberadaannya, suasana akan jauh lebih sepi.

Jadi Diri Sendiri Itu Ga Bisa Happy


m.medcom.id

Sebuah kalimat, “kalau orang lain bisa mengapa harus aku? aku begini saja, jalani apa adanya, yang penting happy”. Percayalah bahwa happy yang seperti itu hanya sekejap dan terucap saja. Beberapa waktu kemudian akan terasa hambar dan membosankan. Keputusan untuk tidak melakukan perkembangan atau perubahan baru akan membuat kita menyesal di kemudian hari.

Tidak ada manusia yang sempurna, tetapi kalau alat yang dihisap lalu dibuang menjadi asap itu ada (tidak sebut merek).

Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun, tidak berupaya untuk memperbaiki kekurangan diri adalah sebuah kesalahan besar. Justru kamu perlu berupaya untuk menutupi kekurangan dengan mengoptimalkan kelebihanmu.


zenyum.com

Sebuah perubahan kearah yang lebih baik butuh kesadaran, kemauan, dan kemampuan. Kita perlu menumbuhkan kesadaran terhadap istilah “jadilah diri sendiri” dengan hidup seadanya dan tidak ada perkembangan baru dalam hidup adalah hal yang salah. Sehingga tumbuh kemauan untuk merencanakan perubahan beserta dengan strategi perencanaan teknisnya. Salah satu rencana melakukan perubahan pada diri adalah menjadi orang lain, yakni meniru dengan mengamati, memahami, dan memodifikasi.

Kemampuan untuk melahirkan perubahan positif adalah waktu untuk mempraktikkannya. Maka, inilah saatnya!






New Post




Kamis, 25 Juni 2020

Rumahku, Surgaku, Anakku



“Rumahku Surgaku Anakku” merupakan tema bagi orang tua dan calon orang tua yang berharap ingin memiliki anak yang dapat menyejukkan mata dan menentramkan hati (Qurata A’yun). Yakni anak yang tidak menyulitkan dan membuat sedih kedua orang tuanya, namun justru membuat bangga dan menjadi suatu keberkahan bagi kedua orang tuanya. Lantas bagaimana seorang anak dapat berbuah hasil surga bagi keluarganya?

Yang paling utama dalam hal ini adalah orang tua perlu bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta ‘Ala. Tidak semua anak akan menjadi Qurata A’yun bagi kedua orang tua. Sebagian diantaranya justru menjadi musuh dan cobaan atau ujian bagi kedua orang tuanya. Ini menandakan ketakwaan orang tua merupakan faktor yang menentukan tipe seperti apa anaknya kelak. Selain anak sebagai Qurata A’yun, anak memiliki beberapa kedudukan lain bagi kedua orang tuanya dalam sudut pandang Islam.


Pertama, tipe anak sebagai pembawa berita atau kabar gembira yang tergambar dalam QS. Al-Hijr Ayat 53, yang artinya “mereka berkata, janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim”. Tipe anak ini menurut tafsir Al-Muyassar adalah anak yang tinggi ilmunya. Sedangkan dalam tafsir al-Mukhtashar merupakan anak yang mempunyai ilmu yang banyak tentang agama. Sementara itu dalam Tafsir al-Wajiz mengartikan alim dengan ilmu yang banyak.



Kedua, tipe anak sebagai perhiasan atau kesenangan hidup dalam QS. Al-Kahfi ayat 46, yang artinya “harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”. Maka anak dan dalam hal ini adalah perhiasan dunia atau hal yang fana sehingga tidak bisa dijadikan sandaran utama untuk memperoleh pahala. Tafsir al-Muyassar mengatakan bahwa amalan-amalan yang lebih baik pahalanya dan dapat menjadi harapan dalam memperoleh pahala adalah amal shaleh dan zikir (mengingat Allah: tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil).

Ketiga, Sebagai Musuh dan Cobaan/Ujian. Anak sebagai musuh terdapat pada QS. At-Taghabun ayat 14, yang artinya, “Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dalam tafsir al-Mukhtashar disebutkan bahwa anak yang menjadi musuh bagi orang tuanya adalah anak yang menghalang-halangi orang tua dari jalan yang lurus, dalam arti lain adalah melalaikan orang tua dari ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta ‘Ala.


Keempat, anak sebagai ujian atau cobaan terdapat pada QS. Al-Anfal ayat 28. Seperti yang terdapat dalam Li Yaddabbaru Ayatih, anak sebagai ujian atau cobaan maksudnya adalah anak merupakan amanah dari Allah yang wajib dijaga dan diperhatikan. Dalam tafsir al-Madina al-Munawwarah, anak dan harta merupakan perkara yang mudah dikhianati. Maka keberadaan anak tidak boleh disia-siakan, anak harus diperhatikan dengan kasih sayang dan cinta.

Membentuk rumah seperti surga bagi orang tua melalui keturunannya juga diupayakan dengan memberi pendidikan kepada anak. Pengetahuan yang ditanamkan kepada anak diawali dengan: 1) penanaman akidah (QS. Al-Luqman ayat 13), 2) mengajarkan syariah (QS. Luqman ayat 14-17) yang berisikan perintah untuk menyampaikan wasiat Allah, meyakini bahwa semua perbuatan dipertanggungjawabkan, dan mendirikan shalat, amar ma’ruf nahi munkar, serta bersabar dalam menghadapi cobaan, 3) membina akhlak anak (QS. Luqman ayat 18-19).



Menciptakan rumah layaknya surga dapat dengan cara menanamkan literasi Al-Qur’an kepada anak, yakni dengan mengajarkan membaca, memahami, dan mengamalkannya. Sebab Al-Qur’an merupakan petunjuk, penjelas, pembeda, rahmat, cahaya, pedoman, hikmah, dan sebagainya bagi umat Islam.

Rumahku Surgaku dimulai dari orang tua yang bertakwa. Maka sebelumnya, kebertakwaan itu harus dimulai dari sebelum kita menjadi orang tua anak(lajang/belum menikah dan belum mempunyai anak). Sehingga akan terlahir dari suami dan istri, seorang anak yang dapat mengantarkan orang tua ke kebahagiaan dunia dan akhirat.




Senin, 22 Juni 2020

Mengolah Alam Bawah Sadar Menjadi Manusia Super Canggih


Pernahkah kita berpikir bagaimana otak berkerja? Bagaimana cara kita memutar kembali ingatan-ingatan yang pernah terjadi? Bahkan bagaimana kita bisa membayangkan hal abstrak yang akan terjadi dikemudian hari atau menggambarkan kemungkinan-kemungkinan dari yang kita perbuat?

Ini juga terjadi ketika jari-jari kita dengan lentiknya mengetik di atas keyboard, memilih huruf, menghapus, dan memberi tanda baca. Atau pada kegiatan sehari-hari lainnya, ketika berjalan, bersepedah, makan, bercengkrama dengan sesama dan sebagainya. Pernahkah kita merasa bahwa ada gerakan-gerakan tertentu atau respon terhadap stimulus yang bahkan kita tidak merencanakan untuk memberi respon demikian.

Alam Bawah Sadar Melahirkan Respon Fisik




Umumnya, banyak dari kita lebih memilih membahas hal-hal konkrit dalam kehidupan sehari-hari, problematika yang dihadapi saat ini, ataupun berbicara bisnis. Namun, pikiran bawah sadar adalah sebab utama mengapa fisik kita bisa merespon berbagai bentuk stimulus dengan cepat tanpa perlu berpikir dengan waktu lama. Dan alam bawah sadarlah yang membentuk karakter kita sesungguhnya.

Saat bangun tidur, sebagian besar kita akan melihat jam/waktu. Sebagian yang lain akan memeriksa ponselnya. Atau masih ingatkah kita kaki sebelah mana yang pertama kita injakkan setiap kali bangun tidur/turun dari ranjang?

Ternyata otak memiliki sebuah dapur pribadi canggih untuk memasak sebuah hidangan yang besar manfaatnya bagi kita. Otak kita memasak dengan menerima informasi, mengolahnya, dan mengirimkan kepada saraf-saraf kita. Untuk tambahan, tubuh kita memiliki dua jenis saraf, yakni saraf pusat dan saraf tepi.

Otak yang sudah mengirim hidangan melalui saraf itulah yang menggerakkan fisik kita secara tidak sadar. Hasil proses memasak ini lah yang kita sebut dengan alam bawah sadar. Tanpa kita sadari, alam bawah sadar kita terus berproses dalam setiap aktivitas kita.


Unsur Alam Bawah Sadar Manusia


Alam bawah sadar terdiri dari perasaan, intuisi, dan ingatan. Alam bawah sadar merupakan bagian dari pikiran kita. Pikiran kita terdiri dari pikiran sadar dan pikiran bawah sadar(alam bawah sadar).

Perasaan merupakan sebuah dorongan dari dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu yang bisa berimbas positif ataupun dampak negatif. Kemudian intuisi bisa diartikan kemampuan untuk memahami suatu hal tanpa melalui proses berpikir yang lama(rasional dan intelektual), semua berlangsung begitu saja secara cepat.

Sementara itu, Ingatan atau memori yaitu sebuah kemampuan untuk menyimpan, mempertahankan, dan mengingat kembali sebuah kejadian, peristiwa, atau aktivitas yang pernah dilakukan. Sehingga apabila digabungkan antara perasaan, intuisi, dan ingatan atau memori tersebut dapat menjadikan manusia super canggih.

Manusia Super Canggih







Ketika kita sudah menyadari bahwa alam bawah sadarlah yang banyak mempengaruhi keputusan kita dalam berbuat sesuatu, maka hal ini perlu kita olah. Pengolahan alam bawah sadar dimaksudkan agar respon terhadap stimulus adalah suatu perbuatan, sikap, dan perkataan positif.

Langkah hidup akan semulus aspal eropa ketika pikiran sadar dan pikiran bawah sadar mampu bersinergi. Suatu hal perlu untuk direncanakan oleh pikiran sadar. Kemudian dibiasakan oleh dorongan perasaan. Selanjutnya dikerjakan dengan senang hati oleh intuisi. Seterusnya adalah perbaikan-perbaikan dari apa yang pernah terlewati.

Ketika sebuah planning (rencana) hidup sudah tersusun rapi dan matang oleh alam sadar (pikiran sadar) selanjutnya akan menjadi sebuah kebiasaan baik oleh pikiran bawah sadar (alam bawah sadar).

Sementara manusia super canggih adalah manusia yang telah mampu mengakrabkan alam sadar dengan alam bawah sadarnya. Manusia super canggih sudah memiliki konsep hidup yang matang dan mampu menjadikannya sebuah kebiasaan yang berdampak positif bagi banyak orang. Konsep dan Kebiasaan yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup diri sendiri dan orang di sekitarnya.





New Post


Sabtu, 20 Juni 2020

Lebih Produktif Dengan Asus VivoBook S14 S433 Dare To Be You



Hidup tanpa batas bukan berarti hidup melampaui batas. Hidup tanpa batas adalah ketika melakukan aktivitas tanpa kesulitan dan hambatan. Waktu memang perlu dimanfaatkan, diperhitungkan, dan diperhatikan agar tidak menjadikannya suatu mematikan.

Passionku di bidang desain grafis dan media komunikasi membutuhkan sebuah perangkat yang dapat mendukung aktivitasku di manapun dan kapanpun. Sebab untuk mendesain, mengedit, mengetik, dan mempublikasikannya membutuhkan waktu yang cukup lama.

Selain karir, saya juga perlu membangun jaringan pertemanan yang luas. Tidak sedikit perkumpulan atau komunitas yang saya jamah. Hal ini lantas membuatku sering berganti-ganti tempat dan partner ngobrol setiap harinya.



Semakin hari semakin banyak peran dimainkan oleh seorang manusia yang bernyawa. Dan tentu aku adalah salah satu yang bermain peran. Berbagai tanggung jawab harus diladeni, sehingga komunikasi harus tetap terhubung. Dan perihal waktu, harus digunakan sebaik mungkin.


AWAL PERJALANAN


Serasa terbalik dunia ini ketika secara tiba-tiba laptop mati tidak berdaya habis batrainya. Memang ada charger, tapi apakah efektif dan efisien setiap waktu harus membawa charger laptop? Apakah di setiap tempat terdapat aliran listrik? Mengingat dalam keseharian saya adalah tipe manusia yang nomaden. Namun bukankah suatu pekerjaan harus tetap diselesaikan pada waktunya?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang kemudian mengawali perjalanan ini. Aku mulai menyadari bawah perangkatku tidak bisa lagi diajak bersahabat dengan waktu. Bahkan adalah perangkatku yang mulai membatasi ruang gerakku. Aku lantas bergumam jika terus begini itu bukanlah aku. Niat hati ingin berhati-hati dalam menggunakan waktu, namun yang ada justru ambyar pekerjaanku.





Hal itu tidak terjadi lagi ketika saya mulai mengenal ASUS VivoBook S14 S433 dan memutuskan untuk menjadikannya bagian dari perjalanan hidup ini. Dengan menggunakan Prosesor 10th Gen Intel Core, saya yakin sekali leptop ASUS VivoBook S14 S433 mampu mendukung performa saya dengan baterai super hemat yang berkapasitas 50Wh. Kecepatan mengisi baterai juga sangat cepat, laptop ini mampu naik dari 0% ke 60% hanya dengan waktu 49 menit.


TETAP KEREN DAN MILENIAL


Pilihan warna pada ASUS VivoBook S14 S433 ini terdiri dari Indie Black, Gaia Green, Dreamy Silver dan Resolute Red. Namun saya memutuskan untuk memilih warna Indie Black karena mudah diterima oleh semua orang. Laptop ini seakan-akan ingin membuat saya tetap awet muda dengan tampilannya.



ASUS VivoBook S14 S433 memiliki RAM 8GB dan menggunakan Intel Core generasi (terbaru) ke-10 yakni i5 dan i7. Ini membuat saya lebih yakin untuk menjalankan berbagai program secara bersamaan dan tidak khawatir akan terjadi kesulitan dan gangguan pada saat menyelesaikan suatu pekerjaan.

Laptop ASUS VivoBook VivoBook S14 S433 sangat cocok bagi saya, sebab saya lebih sering bertemu rekan-rekan sambil berkerja di luar rumah. Ukurannya minimalis, dengan berat 1,4 kilogram dan ketebalan 15,9 milimeter membuat saya lebih bebas bergerak tanpa batas. Sebagai manusia nomaden atau sering berpergian, saya sangat membutuhkan ASUS VivoBook S14 S433.

Pada gelapnya malam, saya tidak perlu susah-susah mencari cahaya terang sebab laptop ini menggunakan Backlit Keyboad. Sedangkan ketika berpergian pada siang hari, saya tidak perlu repot-repot menghalangi cahaya matari. Layar berukuran 14 Inchi yang dimiliki ASUS VivoBook S14 S433 menggunakan teknologi Anti-Glare yang membuat kita terhindar dari pantulan cahaya matahari.  Selain itu, Laptop ASUS VivoBook S14 S433 menggunakan Resolusi Full HD yang dikemas dengan Nano Edge Display yang membuat saya jernih menatap monitor berlama-lama.





Banyaknya komunitas membuat saya memiliki banyak kawan Ya namanya manusia memiliki karakter yang berbeda-beda, ada yang pendiam, ada yang sok keren, ada juga yang jail. Beberapa kali laptop terdahulu saya menjadi korban kejailan rekan-rekan saya, karena memang keamanannya yang mudah dibobol. Laptop ASUS VivoBook S14 S433 memiliki Finger Print atau pendeteksi sidik jari pada bagian Touchpad yang membuat laptop kita jauh lebih aman.





PRODUKTIF DI MANA PUN DAN KAPAN PUN





Sebuah pekerjaan meraung-raung minta diselesaikan ketika saya dalam perjalanan ke luar kota. Dalam besi yang berjalan di atas rel itu kemudian mulai kukerjakan sambil menikmati dingin angin yang mulai menyusupi raga. Disitu juga saya membutuhkan koneksi internet yang cepat dan stabil. Syukurlah, ASUS VivoBook S14 S433 ternyata dilengkapi dengan konektivitas WiFi dengan menggunakan tipe Intel WiFi 6 GIG. Ini membuat transfer data tiga kali lebih cepat, kapasitas jaringan empat kali lipat lebih banyak, dan Latency 75% lebih rendah.

Kemudahan ini membuat pekerjaan cepat terselesaikan. Sedang dalam perjalanan bukanlah alasan untuk menunda pekerjaan. Daya baterai yang super hemat dan Fast Charger membuat saya tidak kehilangan momen dalam menuangkan ide dan gagasan yang sangat rentan untuk hilang.


ASUS VivoBook S14 S433 sangat mampu untuk diandalkan dalam berbagai keadaan, di mana pun dan kapan pun. Dengan perangkat canggih ini hidup lebih fleksibel dan tidak ada batas yang mengganggu atau dapat menghentikanmu. Sehingga hari-harimu terasa lebih berkesan, mudah, dan penuh karya.




New Post