Telusuri

Pilihan Editor

Lebih Produktif Dengan Asus VivoBook S14 S433 Dare To Be You

Hidup tanpa batas bukan berarti hidup melampaui batas. Hidup tanpa batas adalah ketika melakukan aktivitas tanpa kesulitan dan hamba...

Minggu, 14 Juni 2020

PKI Itu Pelakor, Perusak Rumah Tangga (Kehidupan Berbangsa dan Bernegara)


bakesbangpol malangkota: masa menolak rekonsiliasi pemerintah terhadap pki


JASMERAH “jangan sekali-kali lupakan sejarah"

Kebrutalan PKI merupakan sejarah kelam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Darah mengalir dari warga sipil dan TNI atas kebiadaban partai komunis Indonesia yang terkutuk ini.

PKI pada mulanya bernama ISDV (indische social democratische vereeningin) didirikan oleh Henk Sneevliet, orang Belanda, pada Mei 1914. PKI berideologi komunis, maxirsme/leninsime.



Niat Buruk PKI Sudah Dari Lahir

1915, ISDV mendirikan kantornya di Surabaya, kemudian berpindah ke Semarang. Di Semarang, paham komunisme, maxirsme, leninisme ini gencar dipropagandakan. Sneevelit mendekati dan menyebarkan ideologinya kepada organisasi buruh kereta api, yang memang pada saat itu Semarang merupakan pusat organisasi tersebut.

Di tahun yang sama mereka menerbitkan surat kabar Het Vrije Woord(suara kebebasan) untuk melancarkan propaganda ideologi yang mereka anut.

Kemudian mulai mendekati organisasi nasional seperti Boedi Oetomo dan SI (Sarekat Islam), namun gagal sebab dilakukan oleh orang-orang mayoritas Belanda di dalam tubuh ISDV. Dengan memanfaatkan organisasi buruh kereta api di Semarang, ISDV berhasil mendekati dan mempengaruhi pimpinan-pimpinan SI di Semarang yang merupakan organisasi Nasional-Islam, serta juga merupakan anggota dari buruh kereta api di Semarang.

Selanjutnya, Sneevliet dan kelompoknya mempengaruhi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Pegawai negeri, serta mendirikan kursus politik, sehingga terbentuk Raad Van Matrozen en Mariniers (Dewan Kelasi dan Marinir) yang merupakan organisasi dari anggota militer yang berhaluan radikal revolusioner.

Sebelum Sneevliet diusir dari Hindia Belanda(nama Indonesia pada saat itu), perlu digaris bawahi bahwa ISDV besutan Sneevliet sudah berhasil mengajak dan mempengaruhi Semaun dan Darsono yang pada saat itu merupakan pimpinan SI Semarang dan juga sudah memiliki banyak anggota dari pribumi pabrik kereta api dan militer Hindia Belanda.

Sehingga pada tanggal 23 Mei 1920, Semaun dan Sudarsono di Gedung SI Semarang menggaungkan perubahan ISDV menjadi PKI (partai komunis indie). Semaun dan Sudarsono yang masih pimipinan SI Semarang memanfaatkan kegiatan-kegiatan SI untuk propaganda ideology komunisnya. Diantaranya melalui media massa SI, sekolah-sekolah SI menyanyikan lagu komunis, dan pertemuan-pertemuan SI se-Hindia Belanda(Indonesia).

Pertemuan-pertemuan PKI memanfaatkan hal ini untuk memecah SI dari dalam. Strategi ini pada PKI dan ideologi komunis disebut teknik aksi atau blok, yang dilakukan dengan cara menginfiltrasi anggota SI untuk menjadi anggota PKI.

Sebelumnya SI sudah membentuk organisasi Persatuan Pergerakan Kaum Buruh(PPKB) pada tahun 1919 yang diketuai oleh Semaun, Suryopranoto sebagai wakil ketua, dan Agus Salim sebagai sekertaris. Tidak butuh waktu lama, sebagai ketua organisasi (PPKB) dan ketua SI Semarang, setahun kemudian (1921) PKI melalui Semaun berhasil memecah belah SI dan PPKB.

Semakin merasa kuat, akhirnya PKI yang beranggotakan militer Hindia Belanda haluan radikal, anggota SI, buruh kereta api, dan ceraian anggota PPKB yang sudah dipengaruhi ideologi komunis ini berbuat semakin radikal. Ideologi komunisme dengan haluan radikal revolisioner diimplementasikan dalam pemberontakan-pemberontakan.

PKI Itu BURUK



PKI (partai komunis indie) akhrinya berubah nama menjadi PKI (partai komunis Indonesia) pada tahun 1924. Apa saja pemberontakan mereka di negeri pertiwi?

Mulai pertama berdirinya, PKI sebagai ISDV sudah melakukan berbagai pemberontakan kecil kepada pemerintah Hindia Belanda(Indonesia), misalnya dengan mengajak para buruh untuk mogok dan meminta kenaikan upah.

Begitu juga dengan penculikan dan pembunuhan, upaya perebutan kekuasaan, pelucutan senjata, penjarahan, kerusuhan, pembakaran, bentrokan, penyiksaan yang ditujukan kepada tokoh pemerintahan, tokoh TNI Polri, tokoh masyarakat, santri, dan para tokoh ulama.

Pembantaian pada 17 September 1948 kepada para pimimpan Pesantren Takeran di Magetan dengan cara mengubur hidup-hidup di dalam sumur pembantaian di Kecamatan Bendo, Magetan. Lebih dari seratus orang dikubur dalam sumur itu. Dilanjut dengan pembantaian ratusan orang di Pabrik Gula Gorang Gareng.

Mengulik tentang kehinaan dan buruknya tindakan PKI pada masanya, penulis menyarankan untuk membuka akuratnews.com tentang 88 Kronologis Lengkap Kebiadaban PKI di Indonesia.

Tidak Ada Tempat Bagi PKI & Ideologinya Di Indonesia



PKI hanya memberi catatan kelam bagi bangsa dan negara ini. Darah saudara setanah air mengalir akibat keberadaan PKI dan ideologi komunis, marxisme, leninisme yang berhaluan radikal revolusioner.

Sebuah doktrin untuk melakukan penghianatan kepada Soekarno, kepada negara dan bangsa telah menancap ke otak anggota PKI membuat mereka buta dalam menyingkirkan sesama saudaranya.

Kekacauan yang disebabkan PKI terjadi di mana-mana. Yang menjadi puncak pengkhianatan pergerakan PKI disebut dengan G30 S-PKI, sebelum akhirnya partai komunis Indonesia dibubarkan. Dan tidak akan ada lagi di Indonesia PKI dan Ideologinya meskipun dengan wadah, nama, dan simbol yang berbeda.



Keterangan Sumber


2 komentar:

  1. Min, mau nanya, denger2 PKI Sampai sekarang masih terus bergerak, terus kalau benar bagaimana bentuk pergerakan PKI saat ini?๐Ÿ™๐Ÿ™ B

    BalasHapus
  2. Jika ditanya mengenai PKI masih bergerak?

    PKI itu sudah tidak ada lagi secara kelembagaan sebagai partai. PKI secara resmi sudah dibubarkan, pada 1966, 12 Maret. kita juga tidak bisa melabelkan keturunan, cucu cicit anggota PKI terdahulu adalah PKI itu salah sebab PKI sudah bubar.

    Perihal pergerakan yang masih ada, masih terdapat kemungkinan ideologi PKI (komunis, marixisme, leninisme) masih hidup hingga kini. Karena ideologi merupakan hak masing-masing individu dalam menerima atau menolaknya, dalam mempertahankan atau meninggalkannya.

    Maka yang perlu kita lakukan sekarang adalah menjaga negara dari masuknya kembali ideologi tersebut di atas.

    BalasHapus