Jika dunia diciptakan oleh Tuhan yang Maha sempurna,
mengapa di bumi manusia masih terjadi kejahatan dan penderitaan pada umat
manusia. Mengapa kehidupan manusia tidak berlangsung damai dan aman?
Pernahkah kita berpikir jikalau Tuhan sungguh-sungguh Maha Kuasa, Maha Baik,
Maha Tau, lantas mengapa tidak dicabut kejahatan dan penderitaan dari kehidupan
manusia? Dalam kata lain, mengapa Tuhan membiarkannya?
Padahal keduanya (kejahatan dan penderitaan) merupakan
pengalaman hidup yang nyata bagi manusia. Siapa saja orangnya, pasti tidak
ingin berada dalam kejahatan dan penderitaan hidup.
Eksistensi Tuhan
Keyakinan tentang adanya Tuhan yang Maha sempurna sebagai pencipta alam semesta ketika disandingkan dengan kejahatan dan penderitaan yang dialami manusia merupakan suatu kontradiksi. Setiap waktu tentu kita menemui banyak keburukan yang terjadi di Bumi Manusia ini.
Membongkar aib orang, berseteru dengan tetangga dan saudara, iri kepada sesama, melanggar lalu lintas, berbohong, berkhianat, tidak menepati janji, durhaka kepada orang tua, berprasangka buruk, adu domba, angkuh, acuh tak acuh, berkata kasar, pencemaran nama baik.
Korupsi, pembantaian, terorisme, perang, penjajahan, pemerkosaan, mutilasi, pencurian, pembunuhan, perampokan, begal, mabuk-mabukan, free Seks, narkoba, tawuran, perjudian, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual anak dan wanita.
Membongkar aib orang, berseteru dengan tetangga dan saudara, iri kepada sesama, melanggar lalu lintas, berbohong, berkhianat, tidak menepati janji, durhaka kepada orang tua, berprasangka buruk, adu domba, angkuh, acuh tak acuh, berkata kasar, pencemaran nama baik.
Korupsi, pembantaian, terorisme, perang, penjajahan, pemerkosaan, mutilasi, pencurian, pembunuhan, perampokan, begal, mabuk-mabukan, free Seks, narkoba, tawuran, perjudian, kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual anak dan wanita.
Bagaimana mungkin Tuhan yang maha sempurna justru
menyisakan pilu dan kesulitan-kesulitan dalam penciptaan-Nya. Hal in tentu sukar
dijelaskan dengan logis atau masuk akal.
Sehingga muncul pertanyaan tentang eksistensi Tuhan,
benarkah Dia ada?
Kejahatan dan Penderitaan di Bumi Manusia
Sosok Tuhan seperti apa yang diyakini dalam suasana
kacau balau dampak kejahatan dan penderitaan tersebut? Bagaimana rasa takut,
khawatir, gelisah, kelaparan, kesakitan, terdesak, dan terjajah dapat
disandarkan untuk diredakan?
Ketahuilah bahwa Tuhan tidak sepenuhnya menghendaki adanya kejahatan dan penderitaan pada umat manusia. Justru Tuhan mengajarkan kedamaian, saling mengasihi, menghargai, menghormati orang lain, berlaku lemah lembut, menggalakkan persaudaraan, kesabaran, perintah pentingnya menuntut ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi manusia menjalani hidupnya.
Artinya, Tuhan hanya memberi kerangka umum dalam penciptaan bumi dan manusia. Dan menunjuk manusia sebagai pengelola bumi agar berjalan harmonis. Maka ketika terjadi kejahatan dan penderitaan merupakan imbas perbuatan manusia sebagai subjek pencari keharmonisan di bumi. Karenanya pepatah mengatakan, “tidak ada akibat tanpa sebab”.
Dari sini kita ketahui bahwa manusia adalah aktor di
balik tindak kejahatan dan penyebab penderitaan di Bumi. Ini mengindikasikan
bahwa manusia telah keluar dari kerangka umum penciptaannya. Artinya apa?
Manusia sudah sepantasnya kembali ke jalan yang lurus, yang telah digariskan
oleh Tuhan sebagai fitrah manusia.
Tuhan dan keyakinan manusia kepada-Nya adalah sebuah
agama. Dalam sebuah agama, manusia wajib mematuhi perintah dan menjauhi
larangan Tuhan. Sebab jika keduanya terbalik, maka kejahatan dan penderitan
akan terus dirasakan oleh subjek, oleh seseorang, dan bukanlah bersifat
menyeluruh.
Dalam menjawab pertanyaan Eksistensi Tuhan, kurang
tepat jika dijawab menggunakan logika atau akal saja. Sebab pengetahuan tentang
Tuhan bersifat metafisika namun juga dapat dibuktikan atau empiris. Beriman
atau percaya kepada keberadaan Tuhan semestinya ada pada personalia pemeluk agama.
Sedangkan penciptaan langit, bumi, dan diantara keduanya, cukup untuk
membuktikan keberadaan Tuhan.
New Post
4. Apa Kabar Palestina? Warga Palestina Melihat Dan Merasakan Insiden Kematian George Floyd Setiap Hari
Terinspirasi dari pembahasan buku Emmanual Edi
Bria. Dalam bukunya ia menyoalkan, Jika Tuhan Ada, Mengapa Masih Ada Kejahatan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar