Buku ajar merupakan sumber dan media belajar primadona dalam proses pembelajaran. Asyhari(2016) mengnyampaikan Ini disebabkan karena buku ajar mudah didapatkan, murah, bisa digunakan semua kalangan, dan tidak memerlukan keterampilan khusus dalam penggunaannya. Sebagai contoh, kita pilih buku ajar untuk mata pelajaran Sejarah Kebudyaan Islam terbitan Kemenag RI tahun 2015.
Sejarah Kebudayaan Islam
merupakan salah satu elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah
umum. Namun jika di sekolah atau lembaga pendidikan Islam, Sejarah Kebudayaan
Islam menjadi sebuah mata pelajaran.
Untuk mengukur kelayakan buku
ajar SKI kelas 8 MTs maka harus berkaca dari empat kriteria buku ajar menurut
BSNP. Sebuah buku yang baik dan layak untuk dijadikan sumber belajar haruslah
taat kepada standar nasional pendidikan.
Buku ajar sejatinya memiliki empat
komponen penilaian kelayakan untuk beredar dengan merujuk kepada standar
nasional pendidikan di Indonesia. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
menyebutkan bahwa empat komponen tersebut adalah kelayakan isi, kelayakan
penyajian materi, kelayakan tata kebahasaaan, dan kelayakan grafik.
Menerapkan Kriteria Buku Ajar Menurut BSNP
Kementrian Agama Republik
Indonesia diketahui menaungi lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Maka sumber
belajar pengetahuan agama Islam seperti Mata Pelajaran Fiqih, Sejarah Kebudayaan
Islam, Akidah-Akhlak, dan Al-Qur’an Al-Hadist di lembaga pendidikan Islam
menggunakan buku ajar terbitan Kementrian Agama.
Sebagai instansi pemerintahan
Kementrian Agama dalam membuat dan mengembangkan buku ajar harus memenuhi
kriteria kelayakan buku ajar menurut BSNP.
1) Kelayakan
Isi Materi
Pada aspek ini yang diperhatikan
adalah muatan materi yang sesuai dengan kurikulum. Adanya kesesuaian antara
SKL, KI dan KD membuat isi materi layak untuk dipergunakan dalam pembelajaran.
Selanjutnya, materi harus memuat data dan fakta yang akurat, bukan hasil
perspektif penulis maupun penerbit.
Materi pembelajaran SKI dituntut
dapat menjelaskan materi sejarah secara mendalam dan luas sehingga siswa
termotivasi dan bertambah luas wawasannya. Buku terbitan Kemenag untuk kelas 8
MTs ini mampu membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Dan terbukti
tidak melanggar hukum negara.
2) Kelayakan
Penyajian
Kelayakan penyajian yang dimaksud
adalah kelengkapan identitas buku dan penyajian materi pada buku. Identitas
buku meliputi ketersedian kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka,
glosarium, tujuan pembelajaran, indikator pembelajaran, peta konsep, rangkuman,
dan evaluasi. Untuk penyajian materi bisa diukur dari keruntutan materi,
kesesuaian ilustrasi dan materi, serta kesesuaian materi, ilustrasi, dan siswa.
3) Kelayakan
Bahasa
Seperti halnya karya tulis, buku
ajar merupakan karya tulis yang diperuntungkan untuk sumber belajar proses
pembelajaran. Maka sebagai karya tulis sebuah buku harus menggunakan kaidah
berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Semisal, ketepatan ejaan, penggunaan
istilah asing, huruf besar, tanda baca, dan sebagainya. Agar lebih menarik,
bahasa yang digunakan harus dialogis, interaktif, dan komunikatif, serta lugas.
4) Kelayakan
Grafik
Mendengar istilah grafik maka
tidak jauh-jauh dari tampilan buku. Benar saja, sebuah buku yang baik harus
dikemas dengan apik. Buku ajar siswa dapat menggunkan kertas A4, A5, atau B5. Sampul
buku harus harmonis.
Selain sampul, bagian dalam buku
seperti penempatan ilustrasi, penggunaan jenis huruf, besarnya huruf juga perlu
diperhatikan. Penempatan judul bab, sub bab, angka, dan pusat perhatian seperti
logo atau bentuk atau shape dapat
menarik perhatian siswa.
Menjaga mutu pendidikan rasanya
telah diakukan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia. Pada tahun ini peninjauan
ulang terhadap buku agama bagi siswa akan dilakukan. Kemenag mengharapkan bahwa
semua buku yang berada dalam jangkauannya harus satu visi.
Kelayakan buku SKI kelas MTs 8
terbitan Kemenag tahun 2015 dengan kurikulum 2013 masuk kategori sangat layak
beredar dan dipergunakan. Krtieria buku yang diminta oleh BSNP telah diterapkan
dalam penyusunan buku SKI kelas 8 MTs oleh Kemenag.
Perlunya memperhatikan kualitas
buku dari keempat kriteria buku ajar menurut BSNP harus dilakukan bukan hanya
oleh produsen tetapi juga konsumen. Sebab kualitas buku ajar juga akan
mempengaruhi kualitas lulusan sebuah lembaga pendidikan.
1. Kelayakan Buku Ajar Menurut BSNP, Terbitan Kemenag "Recommended"
2. Wisata Kuliner, Cobain Rujak Soto Khas Banyuwangi. Rujak Tapi Soto?
3. Mengenal Rendang Lebih Dalam, 7 Hal Menarik Yang Jarang Diketahui Dari Masakan Rendang
New Post
1. Kelayakan Buku Ajar Menurut BSNP, Terbitan Kemenag "Recommended"
2. Wisata Kuliner, Cobain Rujak Soto Khas Banyuwangi. Rujak Tapi Soto?
3. Mengenal Rendang Lebih Dalam, 7 Hal Menarik Yang Jarang Diketahui Dari Masakan Rendang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar