Sebagai umat beragama tentu dalam
menjalani hidup akan selalu bepegang teguh pada nilai-nilai agama. Hal ini
berlaku dalam menggunakan sosial media. Bagi umat Islam dengan kedamaian dan ketentraman
ajaran agamanya, maka seorang muslim harus tetap memperhatikan nilai-nilai yang
terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw. Penyandaran
berperilaku dengan nilai-nilai agama dalam bersosmed tidak lain dan tidak bukan
sebab tidak ada agama yang turun untuk membuat kerusakan di dunia.
Facebook, Twitter, Youtube,
Instagram, WhatsApp, Line dan sebagainya menjadi pintu untuk terhubung dengan
dunia luas. Sedangkan gejolak-gejolak ingin tampil di antara pengguna sangat
tinggi. Seseorng bisa saja melaukan segala cara agar dirinya menjadi viral atau
banyak dilihat pada laman sosial media.
Sebagai seorang muslim harus
memperhatikan koridor-koridor agama yang lurus untuk dijadikan pijakan. Islam
merupakan agama penyempurna bagi agama-agama lainnya. Nabi Muhammad adalah Nabi
terkahir yang diturunkan kepada umat manusia dengan membawa ajaran penyempurna
ajaran sebelum-sebelumnya yang dibawa nabi Nuh, nabi Ibrahim, nabi Musa, dan
Nabi Isa, yakni ajaran Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Berakhlak Dalam Bersosmed Menurut Sudut Pandang Islam Versi Risalah Pendidikan
Bijak bersosmed sudah pasti
dilakukan oleh seorang muslim yang beriman kepada Allah Swt., malaikatnya,
nabinya, kitabnya, hari kiamat, dan takdir Allah Swt. Perilaku bersosmed ini
kemudian dalam tulisan ini disebut dengan akhlak bersosmed. Berikut adalah akhlak bersosmed umat Islam:
- Berakhlak kharimah sesuai tuntutan Al-Qur’an dan Hadist
- Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar
- Memberi efek positif bagi yang orang lain
- Tidak merugikan orang lain
- Mendakwahkan ajaran Islam yang mudah dipahami
- Menunjukkan nilai-nilai ajaran Islam yang suka kedamaian dan menebar kebaikan
- Berdakwah dengan perilaku terpuji kita dalam bermedia sosial
- Menjunjung tinggi nilai-nilai etika, hukum, adat, dan agama
- Tidak membawa unsur pornografi, sara, kemaksiatan, dan ujaran kebencian
- Menjadikan sosial media sebagai ajang memperkuat ukhuwah islamiyah dan menjalin silahturahim
- Postingan sosial media adalah hal yang inspiratif dan mencerahkan umat Islam untuk bertakwa dan beriman
- Menambah pertemanan, bukan mencari permasalahan atau permusuhan
- Saling mengingatkan sesame muslim dengan ajaran Islam dan menasehati non muslim dengan nilai-nilai kebajikan
- Dalam memposting di media sosial hendaklah diniatkan karena Allah
- Selalu merasa diawasi Allah Swt ketika berselancara di dunia maya
- Setiap perbuatan, baik menyukai, mengikuti, memposting, membagikan informasi di media sosial pasti akan dipertanggung jawabkan
- Memegang prinsip bahwa penggunaan sosial media adalah untuk menebar kebermanfaatan
- Tidak mengumbar hal yang buruk lagi tidak bermanfaat
- Senantiasa merujuk pada pandangan Islam terkait kebenaran informasi sebelum dibagikan lebih luas
- Memlih pertemanan atau mengikuti tokoh dan laman sosial media yang dapat meningkatkan iman
- Tidak plagiasi (mencuri ide orang lain), hendaknya izin terlebih dahulu dan memberi keterangan sumber rujukan
- Tidak mudah menyalahkan orang lain. Ini berkaitan dengan perbedaan latar belakang dan pemahaman orang lain, maka harus dihargai
- Berkomentar dengan sopan dan berhati-hati
- Tidak memfitnah, menghakimi, menyudutkan, mengolok-olok, atau membully orang lain
- Tidak menyebarkan hoaks atau informasi yang belum tentu kebenarannnya, saring sebelum sharing.
Indahnya berakhlak dalam dunia
maya. Beberapa panduan di atas bisa dijadikan acuan atau landasan dalam menggunakan media sosial. Sebab, berbagai masalah timbul dan meluas akibat
penggunaan media sosial yang tidak berakhalak. Jadinya pengguna media sosial yang bermanfaat.
Wallahu a’lam bish-shwabi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar