Telusuri

Pilihan Editor

Lebih Produktif Dengan Asus VivoBook S14 S433 Dare To Be You

Hidup tanpa batas bukan berarti hidup melampaui batas. Hidup tanpa batas adalah ketika melakukan aktivitas tanpa kesulitan dan hamba...

Sabtu, 06 Juni 2020

Dilema Ibu Rumah Tangga: Karir Atau Anak? - Psikologi Anak Harus Diperhatikan


Oleh: Nikmahtu Ishbah Purwaningtyas
Mahasiswi Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang


Kiat Mengasuh Anak untuk Ibu Bekerja - Info Sehat Klikdokter.com

Di zaman yang semakin maju ini dapat kita lihat peran perempuan di berbagai macam ranah mulai bermunculan. Tidak dapat dipungkiri, ini dikarenakan perempuan memiliki hak untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya tanpa perbedaan dengan laki-laki. Sehingga tidak sedikit dari mereka yang akhirnya harus mengutamakan karir daripada perihal lain yang merupakan kewajibannya.

Lalu bagaimana dengan mereka yang telah berkeluarga dan memiliki buah hati? Siapa yang mengasuh dan mendidik buah hati mereka? Sedangkan sang ibu terikat dengan karirnya, apakah ada waktu untuk si buah hati? Jika dititipkan, apakah keamanannya akan terjaga?

Tidak semua orang tua bisa mengasuh anak yang dimilikinya dengan kemampuannya sendiri. Tuntutan pekerjaan yang harus ditepati membuat orang tua perlu mengalah dan merelakan jika pengasuhan tidak dilakukan oleh mereka sendiri, melainkan dengan bantuan orang lain. 

Anak berada di rumah bersama dengan asisten rumah tangga dirasa kurang terjamin keamanan mereka, dengan banyaknya kasus yang terjadi yang dilakukan oleh para asisten rumah tangga terhadap anak majikannya. Selain itu belum tentu asisten rumah tangga tersebut paham bagaimana cara mengasuh, mendidik dan membimbing anak dengan baik dan tepat.

Kini banyak orang tua  yang lebih memilih untuk menitipkan anak pada lembaga resmi dan memiliki kebijakan yang jelas. Taman penitipan anak sudah dikembangkan oleh Departemen Sosial sejak tahun 1963 guna memenuhi kebutuhan pengasuhan, pembinaan dan bimbingan anak selama tidak bersama dengan orang tuanya.

Data yang terhitung dalam pusat data statistik pendidikan anak usia dini 2019/2020, terdapat 2.988 tempat penitipan anak yang tersebar di seluruh Indonesia, 33 lembaga berstatus negeri, dan sisanya 2.955 lembaga berstatus swasta. Sehingga untuk mencari tempat penitipan anak pun kini semakin mudah.

Anak kecil sangatlah rentan meniru apa yang ia lihat dari lingkungan. Proses meniru tersebut dijelaskan oleh Albert Bandura yang merupakan salah satu tokoh psikologi dengan aliran behaviourisme yang terkenal dengan teori pembelajaran sosial, dimana ia membahas bagaimana proses anak meniru apa yang dilihat. Singkatnya, anak melihat kemudian menerima informasi, lalu diterapkan pada dirinya. 

Pada dasarnya anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang yang ia anggap penting atau berperan dalam kehidupannya. Seperti yang sering terjadi pada lingkungan kita, anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jika mereka terbiasa dengan sikap dan perilaku yang baik maka anakpun akan terbiasa dengan sikap dan perilaku yang baik. Begitupun sebaliknya, jika orang tuanya bersikap dan berperilaku buruk maka anak pun juga akan bersikap dan berperilaku demikian.

Tempat penitipan anak tentunya memberikan kegiatan yang positif, sehingga si anak diusahakan mendapatkan pengasuhan dan bimbingan yang tepat. Fasilitas yang disediakan ditempat penitipan anak juga sesuai dengan kebutuhan anak pada umumnya. Makan dan istirahat anak juga akan diperhatikan disana. 

Walaupun begitu, tidak bisa dipungkiri jika resiko dari hal ini akan menyebabkan anak lebih dekat dengan pengasuh di tempat penitipan anak tersebut dibanding dengan orang tuanya. Untuk mengatasi hal tersebut, sebisa mungkin orang tua membiasakan untuk menggunakan sedikit waktu luangnya bersama anak. Agar ia juga merasakan kasih sayang dari sosok keluarga batih.

Bagaimana yang orang tua berikan untuk anaknya pasti yang terbaik. Jika tidak memungkinkan untuk menitipkan anak pada lembaga resmi, anak juga bisa diasuh oleh keluarga dekat lainnya seperti nenek, kakek, bibi, paman, dan sebagainya. Dengan tetap memberikan arahan yang baik dan tepat pada mereka yang mengasuh anak, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Jika kita pernah merasakan pengasuhan yang orang tua kita berikan kurang tepat, mari kita perbaiki pengasuhan anak di generasi kita mendatang. J






Semoga bermanfaat,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar