Telusuri

Pilihan Editor

Lebih Produktif Dengan Asus VivoBook S14 S433 Dare To Be You

Hidup tanpa batas bukan berarti hidup melampaui batas. Hidup tanpa batas adalah ketika melakukan aktivitas tanpa kesulitan dan hamba...

Minggu, 07 Juni 2020

Update Kasus Covid-19 Masih Fluktuatif, Indonesia "Ragu" New Normal




Sejak diwacanakan oleh pemerintah pada bulan Mei 2020 dengan merujuk petunjuk dari WHO, “New Normal” dinilai belum bisa diberlakukan di Indonesia. Catatan penyebaran Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Jumlah pasien positif selalu masih fluktuatif dan seringnya lebih tinggi daripada jumlah pasien yang sembuh

WHO menyebutkan untuk menerapkan “New Normal” harus memperhatikan 6 syarat berikut ini:
  1. Penularan Covid-19 sudah bisa dikendalikan
  2. Memiliki sistem untuk mendeteksi, mengetes, mengkarantina, dan melacak penyebaran Covid-19.
  3. Mampu mengantisipasi resiko wabah di fasilitias kesehatan dan penitipan manusia
  4. Membiasakan kebiasan baru seperti cuci tangan, jaga jarak, mengenakan masker, etika saat batuk, dan hand sanitizer.
  5. Dapat mengantisipasi adanya kasus positif dari luar negeri.
  6. Sosialisasi dan kesiapan yang matang serta melibatkan masyarakat dalam berpartisipasi untuk bertransisi kepada kebiasaan baru.
Jika dilihat dari kabar harian oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia, kurva pasien positif relatif tinggi. Dalam satu minggu ini sebanyak 4.741 orang di Indonesia dinyatakan positif Covid-19. Jika diurutkan dari tanggal 31 Mei hingga 6 Juni 2020 maka kasus positif seperti ini 700,467,609,684,585,703,993. Ini menandakan bahwa penularan virus ini belum bisa dikendalikan pemerintah.

Upaya pencegahan dinilai tarik ulur disertai penetapan kebijakan oleh bermacam pihak. Hal ini menyebabkan masyarakat cenderung mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menagani Covid-19. Selain itu hasil tes swab terhadap specimen lambat keluar hasilnya.

Masyarakat dinilai kurang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak heran jika kurva pertambahan kasus positif Covid-19 masih tetap tinggi.

PSBB yang dilonggarkan dalam menyambut new normal justru menjadi pintu masuk gelombang kedua Covid-19. 6 Juni 2020, ketika beberapa daerah mulai melonggorkan PSBB justru jumlah pasien Covid-19 bertambah dari hari sebelumnya yang berjumlah 703.


Kegiatan perekonomian yang kembali beroperasi membuat transportasi umum, warung, mall, pasar, kantor, pabrik ikut beroprasi. New normal juga akan membuka kembali tempat wisata. 

Tahun 2019 ada 126, 51 juta pekerja di Indoensia yang tercatat di Badan Pusat Statistik. Angka itu adalah angka yang tercatat, belum pekerja serabutan dan sejanisnya yang mungkin tidak tercatat.

Kemudian penduduk Indoensia yang sangat besar akan berinteraksi satu sama lain dengan para pekerja. Jika diibaratkan jual beli, pekerja adalah penjual dan penduduk lainnya adalah pembeli.

Resiko penyebaran Covid-19 sangat mengkhawatirkan jika tidak dengan persiapan yang matang. Perlu terlebih dahulu menyiapkan sumber daya untuk mengantisipasi gelombang dua Covid-19 di Indoneisa.

Sumber daya yang dimaksud adalah baik teknologi maupun manusia. Teknologi untuk mendeteksi, mengetes, mengkarantina, dan melacak Covid-19. Sedangkan sumber daya manusia adalah untuk mengoprasikan dan mengedukasikan kepada masyarakat lain.

Popular Post

Pendidikan: Otak Membeku Hati Membatu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar